Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Kaum Sarungan Merupakan Media Edukasi Santri Dalam Menulis di Era Melenial Baik Yang Berhubungan Dengan Agama Maupun Umum.

Cara Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda dengan Pendidikan Karakter

Daftar Isi [Tampil]

Cara Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda dengan Pendidikan Karakter


Cara Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda Indonesia dengan Pendidikan Karakter Cara Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda dengan Pendidikan Karakter


kaumsarungan.my.idCara Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda dengan Pendidikan Karakter, Cara mengatasi krisis moral generasi muda di Indonesia melalui pendidikan kepribadian merupakan masalah akhir-akhir ini dengan semakin meningkatnya permasalahan terkait kenakalan remaja seperti prostitusi s3ks bebas dan pelecehan s3ksu4l. Tak heran jika pertanyaan ini berdampak pada kemerosotan moral generasi baru karena merupakan momen bersejarah atau menentukan masa depan negara. Oleh karena itu masalah krisis moral harus segera diselesaikan dan dicegah salah satunya adalah pembinaan karakter.


Apa yang dimaksud moral?

Moral adalah suatu bentuk tindakan positif manusia dalam mensosialisasikan hubungan dengan orang lain dengan bertindak atas dasar budaya dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Moral juga erat kaitannya dengan nilai dan prinsip agama.

Moralitas sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa moralitas bangsa akan hancur karena korupsi perampokan pembunuhan dan kejahatan lainnya. Ada banyak penyebab krisis moral anak muda saat ini. Berikut penjelasannya.


Faktor yang menyebabkan krisis moral generasi muda:

  • Kemajuan Teknologi

  • Memudarnya nilai-nilai agama dan keimanan

  • Pengaruh lingkungan dan kebudayaan asing 

  • Tidak ada rasa kejujuran

  • Tidak ada rasa tanggung jawab 

  • Tidak memiliki pemikiran akan masa depan 

  • Rendahya disiplin diri 

Setelah memahami beberapa faktor penyebab krisis moral generasi muda di atas salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah pendidikan karakter, khususnya pendidikan karakter kepada anak sejak dini.

Pendidikan karakter adalah pembelajaran tentang konsep moral, sikap moral dan perilaku moral. Pendidikan karakter berdasarkan ketiga konsep tersebut berarti bahwa karakter yang baik dapat diperoleh dan didukung melalui pengetahuan tentang kebaikan dan cita-cita untuk kebaikan.

Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda dengan Pendidikan Karakter

Pelaksanaan pendidikan karakter tentunya tidak lepas dari peran orang tua/guru/masyarakat/lingkungan dan pemerintah sehingga banyak aspek yang harus diperhatikan. lalu  Apa saja?


1. Aspek Pendidikan Orangtua

Orang tua berperan penting dalam membina anak untuk mencapai cita-cita dan kebutuhannya oleh karenanya pendidikan karakter seharusnya membuat anak memahami nilai-nilai moral yang selaras dengan budaya negara dan harus menempuh pendidikan secara berkesinambungan. Agama dan Iman, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreativitas, Patriotisme, peduli pada masyarakat lokal dan tanggung jawab sosial.


Oleh karena itu komunikasi yang baik dimungkinkan dan pengawasan orang tua dipertahankan setiap saat tetapi anak tidak boleh merasa kehilangan privasi.

Pengawasan adalah tindakan mengamati dan menganalisis perilaku anak sehingga tidak terlambat  menunjukkan dan membimbing perilaku anak jika terjadi kesalahan.

Sangat penting bagi individu orang tua untuk memperhatikan lingkungan sosial anaknya karena tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh lingkungan dan pilihan teman yang tepat. Hal yang paling mendasar dan penting adalah menanamkan kesadaran beragama pada anak untuk mengembangkan keimanan dan ketakwaan.


2. Aspek tempat belajar (Sekolah)

Setelah peran orang tua sekolah menjadi media dan sarana pendidikan terpenting. Peran guru sangat penting dalam mendidik siswa tentang pentingnya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tepat karena sekolah adalah tempat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mereka dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu pengajaran karakter juga dapat dilaksanakan melalui sistem pengajaran yang terintegrasi di dalam kelas untuk setiap mata pelajaran artinya proses belajar mengajar tidak terbatas pada arahan guru dan siswa tetapi Pembelajaran adalah sebuah proses. Proses dimana siswa memecahkan kasus atau masalah Dengan kata lain ada interaksi dua arah antara siswa dan guru yang saling mempengaruhi.

Tujuannya untuk membantu siswa lebih memahami apa itu pendidikan tingkat kelas. Penggunaan kurikulum terpadu mengajak siswa untuk terlibat dalam pemahaman model pendidikan yang baik dan mengajak mereka bekerja sendiri.


3. Aspek Regulasi Pemerintah dan Hukum 

Tanpa keterlibatan pemerintah dalam implementasi peraturan hukum dan implementasi kurikulum pendidikan yang sehat akan sulit untuk mengatasi krisis moral di kalangan anak muda.

Peran pemerintah ialah untuk terus meningkatkan kurikulum dan yang lebih penting distribusi pendidikan di seluruh negeri.

Secara hukum pemerintah juga harus ikut campur dalam penegakan hukum seperti dalam kasus suap, korupsi, dan tindak pidana lainnya. Terlepas dari status atau pangkat pembatasan ketat harus ditegakkan oleh pemerintah dalam setiap kasus.

Ini pasti tidak mudah.karena pemerintah misalnya dengan menghapuskan suatu jabatan atau menjatuhkan hukuman yang berat memerlukan komitmen dan sanksi yang tegas dalam penerapan aturan antar lembaga negara.

Hal ini memiliki efek preventif yang penting karena maraknya peristiwa KKN (korupsi kolusi dan nepotisme) yang menjadi contoh buruk bagi masyarakat dan dapat mempengaruhi moral generasi muda tanah air.


4. Membudayakan Nilai-Nilai Moral dan Agama

Dalam konteks ini kerjasama orang tua pendidik pemerintah dan seluruh aspek masyarakat juga diperlukan untuk menciptakan semangat kebangsaan yang berbasis pancasila untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan lingkungan beragama. Ditentukan oleh sifat negara.

Setelah membahas beberapa jalan keluar untuk meningkatkan moral generasi bangsa melalui pendidikan karakter kita juga membahas apa saja indikator keberhasilan penerapan pendidikan karakter. Nah berikut ini beberapa:

  • Generasi muda harus menghargai kelemahan dan kelebihan mereka sebagai anugerah dari Tuhan untuk di syukuri.
  • Adanya rasa kepercayaan diri
  • Meminimalkan pelanggaran norma sosial yang digunakan dalam masyarakat
  • Generasi muda dapat menunjukkan pemikiran yang rasional dan kreatif.
  • Kemampuan untuk mandiri 
  • Mampu menunjukkan komunikasi yang baik dan sopan
  • Mereka dapat menghormati hak dan kewajiban dalam bersosialisasi
  • Kemampuan untuk menunjukkan keterampilan mendengarkan dan membaca keterampilan menulis dan berbicara
  • Dan yang terpenting adalah bagaimana pendidikan generasi muda sesuai dengan harapan pendidikan Indonesia

Inilah gambaran bagaimana kita dapat mengatasi krisis moral generasi bangsa melalui pendidikan karakter. Semoga bisa menjadi referensi yang bermanfaat.